Selasa, 29 Maret 2011

BERTANI JAWA

KONSEP BERTANI JAWA
BY TIMBUL SUNARNO



TANI
• diTrawang Abang diudaNi Ireng (Dilihat sepintas berwarna
merah, tapi jika dicermati dan dikupas berwarna hitam):
Pertanian memang terlihat gampang dan serba jelas, akan tetapi
dalam prakteknya pertanian adalah serba gelap, banyak resika kegagalan
yang harus ditanggung.
• Gendong Gentong, Kesandung etung: Gentong yang tidak
punya “leher” akan sulit digendong karena tidak ada peganggannya.
Hal ini sama dengan dunia pertanian yang tidak ada patokan
atau panduan bagaimana melakukannya secara benar. Kondisi
ekosistem pertanian yang bersifat dinamis dan spesifik mejadi pedoman
abadinya.
. Madu ujude, Pahit rasane: Madu yang seharusnya berasa
manis tapi kenyataannya terasa pahit. Kondisi ini seperti kondisi
pertanian yang sebenarnya tumbuh baik tapi tidak bisa panen, dan
yang seharusnya panen baik tapi tidak laku.

BERTANI
• Ulah Timbangan (Mengembangkan Keseimbangan): Bertani
mutlak mengikuti keseimbangan alam. Sifat alam yang terus
berubah dan keanekaragaman tinggi menjadi rujukan bertani. Usahatani
yang hanya mengelola satu komoditi akan sangat rawan.
• Ngarah Lor Kidul Keno (Membidik utara, Selatan juga kena):
Bertani harus menghasilkan banyak produk yang kadang bertolak
belakang. Selain produk utama, produk samping juga tidak kalah
nilai ekonominya.
• Angon Masa Kala (Memperhatikan saat dan situasi): Bertani
diwajibkan selalu memperhatikan dan peka terhadap kondisi dan
situasi. Kondisi potensi dan masalah lingkungan, situasi masyarakat
dan lembaga terkait usaha, menjadi pertimbangan untuk melakukan
usahatani.

PETANI
• Saguh Gagah Ora Wegah (Jika sudah niat jangan
malas): Petani adalah profesi yang membanggakan jika berhasil.
Jika ingin memperoleh hasil salah satu syaratnya adalah
giat dan tekun.
• Anatapi Kabisane (Memanfaatkan Kemampuan): Petani
yang hidup di alam pedesaan sebenarnya punya kemampuan
diri dan lingkungan yang tinggi. Modal manusia, sosial, alam,
fisik, dan finantial harus dimanfaatkan untuk mendapatkan
keuntungan.
• Gambuh Ngambuh (Bersenyawa dan menyerap):
Petani harus berhubungan dengan banyak pihak. Dan selama
menjalin hubungan dengan pihak lain harus berpandai-pandai
untuk menyerap apapun yang bersifat baik. Informasi, pengalaman,
ilmu pengetahuan, adalah air bernilai yang meski
diserap.


USAHA TANI
• Ngudi Winih (Mengelola Benih): Benih adalah sumber
kehidupan yang mengadung Bobot, Bebet, bibit yang dapat
diartikan sebagai sifat fisik, kimia dan biologi.
• Gemi Lemi (Menyimpan Liat): Liat adalah salah satu partikel
tanah yang berfungsi sebagai menyimpan makanan. Liat
dapat dibentuk dari bahan organik yang telah terurai sempurna.
Mengelola bahan organik berarti menyimpan makanan
untuk sekarang dan akan datang.
• Angon Banyu (Mengatur air): setetes air mengadung
jutaan kristal air yang menjadi bahan baku kehidupan. Mengatur
air berarti berusaha menyediakan air secara kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar